Maskapai Low-Cost vs Full Service, Mana yang Cocok untuk Anda?



Ketika merencanakan perjalanan udara, salah satu keputusan penting yang harus diambil adalah memilih jenis maskapai yang sesuai: low-cost carrier (LCC) atau full service airline. Kedua jenis maskapai ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, serta ditujukan untuk kebutuhan yang berbeda. Supaya perjalanan lebih nyaman sekaligus sesuai anggaran, mari kita bahas secara mendalam perbedaan keduanya dan bagaimana menentukan pilihan yang tepat.

1. Harga Tiket

Maskapai low-cost jelas unggul dalam hal harga. Tiket yang ditawarkan bisa jauh lebih murah dibanding maskapai full service. Hal ini karena mereka menghilangkan layanan tambahan yang biasanya sudah termasuk dalam harga tiket, seperti bagasi gratis, makanan di dalam pesawat, atau hiburan selama penerbangan.

Sebaliknya, maskapai full service menetapkan harga tiket yang lebih tinggi karena sudah termasuk berbagai fasilitas tersebut. Meski lebih mahal, penumpang tidak perlu repot menambah biaya ekstra untuk layanan dasar.

2. Fasilitas yang Ditawarkan

Perbedaan paling mencolok ada pada fasilitas.

  • Maskapai Low-Cost: biasanya hanya menyediakan kursi standar dengan ruang kaki terbatas, tidak ada makanan gratis, dan bagasi kabin terbatas (sekitar 7 kg). Jika penumpang ingin membawa bagasi lebih, memilih kursi tertentu, atau mendapatkan makanan, semuanya dikenakan biaya tambahan.
  • Maskapai Full Service: menawarkan pengalaman lebih nyaman. Tiket umumnya sudah termasuk bagasi tercatat (20–30 kg), makanan atau snack, serta pilihan hiburan dalam penerbangan, terutama untuk rute jarak jauh.

3. Fleksibilitas Perjalanan

Jika Anda membutuhkan fleksibilitas, maskapai full service lebih unggul. Perubahan jadwal, pembatalan, atau pengembalian dana lebih mudah diurus meski terkadang ada biaya administrasi.

Sementara itu, maskapai low-cost biasanya sangat ketat dalam aturan. Tiket seringkali tidak bisa diubah atau dikembalikan, kecuali dengan denda yang cukup tinggi. Oleh karena itu, maskapai low-cost lebih cocok untuk perjalanan dengan jadwal yang sudah pasti.

4. Pengalaman Perjalanan

Perjalanan menggunakan maskapai full service biasanya lebih nyaman, terutama untuk penerbangan jarak jauh. Kursi yang lebih lega, layanan ramah, serta fasilitas hiburan membuat waktu terbang terasa lebih singkat.

Namun, jika perjalanan hanya berdurasi 1–2 jam, perbedaan kenyamanan mungkin tidak terlalu terasa. Dalam kasus ini, maskapai low-cost bisa menjadi pilihan bijak karena biaya yang lebih hemat.

5. Jenis Traveler yang Cocok

  • Maskapai Low-Cost: cocok untuk traveler dengan anggaran terbatas, pelancong muda, atau mereka yang hanya membutuhkan transportasi cepat tanpa mementingkan kenyamanan ekstra. Cocok juga untuk perjalanan singkat atau liburan spontan.

  • Maskapai Full Service: ideal bagi wisatawan yang mengutamakan kenyamanan, perjalanan bisnis, keluarga dengan anak kecil, atau penerbangan jarak jauh di mana kualitas layanan menjadi faktor penting.

6. Contoh di Indonesia

Indonesia memiliki kedua jenis maskapai ini.

  • Low-Cost: Lion Air, Citilink, dan AirAsia sering dipilih karena harga yang terjangkau.

  • Full Service: Garuda Indonesia dan Batik Air menawarkan pengalaman lebih nyaman dengan fasilitas lengkap.

Mengetahui perbedaan ini bisa membantu Anda menyesuaikan pilihan dengan kebutuhan perjalanan.


Tidak ada pilihan yang benar atau salah dalam memilih maskapai. Semua tergantung pada prioritas Anda: apakah ingin hemat biaya atau menikmati kenyamanan penuh. Jika perjalanan singkat dengan bujet terbatas, maskapai low-cost bisa menjadi pilihan bijak. Namun, jika Anda ingin terbang jarak jauh dengan kenyamanan maksimal, maskapai full service jelas lebih cocok.

Jadi, sebelum membeli tiket, tanyakan pada diri sendiri: Apa yang lebih penting bagi saya—harga murah atau kenyamanan perjalanan? Dengan begitu, Anda bisa memilih maskapai yang paling sesuai dengan kebutuhan dan membuat pengalaman terbang lebih menyenangkan.

Lebih baru Lebih lama